Rabu, 07 Desember 2016

Naufal Rizki Menemukan Energi Listrik Alternatif

Alternatif energi listrik ditemukan oleh Naufal Rizki (15) siswa kelas tiga MTSN Kota Langsa, Provinsi Aceh. Dia berhasil menemukan sumber energi listrik dari pohon kedondong dan sudah diperkenalkan pada acara Pekan Inovasi Perkembangan (PIN) dan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional.


Berkat keseriusan dan ketekunannya Naufal sudah 14 rumah menggunakan energi alternatif yang berasal dari pohon kedondong dan mulai menerangi kawasan di Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa Provinsi Aceh.

Naufal Rizki Menemukan Energi Listrik Alternatif


Naufal Rizki mulai menekuni penelitian terhadap pohon kedondong sejak tahun 2014 silam. Naufal semangat untuk melakukan penelitian berawal dari pelajaran ilmu pengetahuan alam di bangku sekolah dasar (SD) yang menjelaskan bahwa kadar asam bisa menghasilkan energi listrik. 

Lebih dari 60 kali Naufal melakukan penelitian terhadap buah-buahan dan pohon yang mengandung kadar asam, dan penelitian Naufal terfokus pada batang kedondong. Penellitian yang menghasilkan energi listrik tersebut tidaklah mudah dan sudah banyak melakukan percobaan terhadap pohon kedondong yang sangat mudah dijumpai di Aceh itu. Daya listrik yang dihasilkan dari tiga batang pohon kedon-dong tersebut 5-10 watt dan mampu bertahan sampai 12 jam lebih.

"Energi yang dihasilkan dari pohon kedondong tersebut bisa bertahan sampai 3x24 dengan menggunakan lampu pijar dan saya akan terus melakukan pengembangan penelitian terhadap pohon kedondong yang sudah menghisilkan energi alternatif ini," kata Naufal dengan penuh semangat.

"Kedepan saya ingin jadi ilmuan dan saya bersyukur atas dukungan pertamina yang telah mempatenkan hasil penelitian saya," lanjut bocah kelas tiga MTSN Kota Langsa itu. Lebih lanjut Pertamina Kembangkan Teknologi Pohon Pijar berdasarkan temuan Naufal.

Pertamina akan terus mendukung dan mengembangkan penemuan di bidang energi dan inovasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya yang berada di lingkungan tertinggal, termiskin, terluar. Namun yang paling penting bagi pertamina adalah menginventarisir talenta-talenta yang ada, dan menjadi tugas pertamina untuk mengecek jika ada temuan-temuan seperti ini yang bisa dikembangkan di wilayah lain.